8 Industri dengan Situasi Paling Suram Selama Kuartal III 2024
Pada kuartal III-2024, terdapat 8 lapangan usaha atau industri utama di Indonesia yang tumbuh di bawah laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95% secara tahunan. Industri pengolahan menjadi sumber terbesar pertumbuhan ekonomi, meskipun hanya mampu tumbuh 4,72%, sedikit di bawah laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Menurut Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, industri pengolahan masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar pada kuartal tersebut. Namun, sektor pertanian hanya tumbuh 1,69%, perdagangan 4,82%, pertambangan 3,46%, dan jasa pendidikan 2,51%. Sementara itu, sektor administrasi pemerintahan, real estat, dan pengadaan air juga mengalami pertumbuhan di bawah rata-rata.
Di sisi lain, lapangan usaha konstruksi, transportasi, dan pergudangan tumbuh di atas rata-rata nasional, mencapai 7,48%, 8,64%, dan 6,86% secara berturut-turut. Sedangkan sektor Infokom, jasa keuangan, akomodasi dan makanan minuman juga mengalami pertumbuhan di atas rata-rata.
Amalia menyoroti pertumbuhan tinggi pada sektor transportasi dan pergudangan yang didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan pengiriman barang. Begitu pula dengan sektor akomodasi dan makanan minuman yang mendapat dorongan dari event internasional seperti Moto GP Mandalika dan PON ke-21.
Secara keseluruhan, meskipun beberapa sektor tumbuh di bawah rata-rata nasional, terdapat juga sektor-sektor yang mampu tumbuh di atas rata-rata. Hal ini menunjukkan adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang perlu terus dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, perlu adanya upaya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan yang ada, serta mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi negara yang lebih maju di masa mendatang.
