Ekspor Kendaraan Elektrifikasi Toyota Indonesia Naik hingga 111% di Tahun 2024

Toyota Indonesia pada tahun 2024 mencatat peningkatan ekspor kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri hingga 111 persen, menjadi 18.553 unit dari hanya 8.792 unit pada tahun sebelumnya. Menurut siaran pers perusahaan di Jakarta, kenaikan ini didorong oleh permintaan global terhadap Kijang Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Yaris Cross HEV, yang masing-masing diekspor sebanyak 11.790 unit dan 6.763 unit. Kendaraan-kendaraan ini diproduksi di Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1 dan diekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, serta Timur Tengah.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, menyampaikan bahwa peningkatan minat konsumen terhadap kendaraan elektrifikasi menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu perubahan iklim dan lingkungan. Azam juga menekankan pentingnya industri otomotif nasional untuk berada di garis depan dalam membentuk ekosistem kendaraan elektrifikasi guna memenuhi permintaan pasar internasional terhadap produk ramah lingkungan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota Indonesia berhasil mengekspor 276.089 unit kendaraan T-brand sepanjang tahun 2024, meskipun angka ini mengalami penurunan 5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Toyota Indonesia juga konsisten menyumbangkan sekitar 61 persen dari total kendaraan utuh yang diekspor dari Indonesia, serta telah memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara tujuan ekspor di seluruh dunia.

Selain ekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga mengekspor kendaraan dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) serta mesin, komponen, dan alat pendukung produksi. Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menegaskan bahwa Toyota bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir untuk mengekspor 11 varian kendaraan T-brand, termasuk kendaraan dengan mesin pembakaran internal dan elektrifikasi.

Toyota Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan kendaraan elektrifikasi guna mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Dengan strategi multi-jalurnya, Toyota Indonesia menyediakan berbagai pilihan teknologi kendaraan seperti Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), serta kendaraan dengan Internal Combustion Engine (ICE) yang rendah emisi.

Nandi menyatakan bahwa Veloz dan Fortuner tercatat sebagai kendaraan produksi TMMIN yang menyumbangkan angka ekspor total 110.714 unit kendaraan dalam setahun ke belakang. Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk buatan dalam negeri dengan kompetensi SDM dalam negeri yang mumpuni selama lebih dari lima dekade, dan berkomitmen untuk mencapai kinerja ekspor kendaraan T-brand dengan level yang sama pada tahun 2025.

Bob Azam menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada ekspor kendaraan utuh, tetapi juga mengembangkan kendaraan konversi, aksesoris, dan produk turunannya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Toyota Indonesia percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara industri, pemerintah, dan rantai pasok terkait akan mampu mewujudkan visi industri otomotif Indonesia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *