Gibran dan Kaesang Dapat Kritik Pedas oleh Massa di Yogyakarta
Massa aksi demo dari berbagai elemen mulai bergerak dari depan Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta menuju kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta pada hari Kamis (22/8/2024). Saat dalam perjalanan menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta, putra Presiden Joko Widodo menjadi sasaran orasi. “Kalian susah-susah kuliah tapi kalah sama Gibran-Kaesang,” ujar orator, Kamis (22/8/2024). “Gibran dan Kaesang bukan representasi anak muda,” lanjut orator. “Revolusi, revolusi, revolusi,” teriak orator diikuti oleh massa aksi.
Sebelumnya, massa aksi telah mulai bergerak dari DPRD DIY menuju Istana Negara Gedung Agung sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka membawa berbagai spanduk seperti ‘Kerajaan Masapahit’, ‘281 juta jiwa dikalahkan satu keluarga’, ‘Putusan MK mengikat dan final-Jokowi 2023’, dan sejumlah poster lainnya. Massa aksi memenuhi seluruh Jalan Malioboro di Kota Yogyakarta. “Turunkan Jokowi,” seru beberapa anggota massa. “Bubarkan DPR,” sahut yang lain. “Revolusi, revolusi, revolusi,” teriak massa di bagian depan.
Beberapa orang terlihat menggunakan topeng berbentuk babi. Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat termasuk mahasiswa berkumpul di Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA), pada hari Kamis (22/8/2024). Mereka menyuarakan protes terkait revisi RUU Pilkada 2024. Kelompok massa yang kebanyakan mengenakan pakaian gelap ini sudah berkumpul sejak pagi hari. Salah satu spanduk yang mereka bawa bertuliskan “Bersama Rakyat UGM Full Melawan”.
Aksi demo ini mencerminkan ketidakpuasan dari sebagian masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan perubahan dalam RUU Pilkada 2024. Dengan adanya protes ini, diharapkan pemerintah dapat mendengarkan suara rakyat dan melakukan langkah-langkah yang lebih baik untuk kepentingan bersama. Semoga aksi demo ini dapat menjadi panggilan untuk perubahan yang positif dan lebih baik bagi negara ini.