Jangan Panik! Kenapa AS Tetap Stabil Meskipun Krisis
Risiko resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) tidak akan terjadi menurut Bahana Sekuritas. Pada hari Senin, Satria Sambijantoro dari Bahana Sekuritas menyatakan bahwa ‘pertumpahan darah’ di pasar hari ini disebabkan oleh data Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang menunjukkan hanya 114.000 lapangan kerja tercipta pada bulan Juli, di bawah ekspektasi konsensus sebesar 175.000. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa Federal Reserve (Fed) terlambat dalam merespons resesi AS.
Namun, Satria dan timnya menegaskan bahwa tambahan 114.000 lapangan kerja tidak semengerikan yang dibayangkan. Mereka menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi resesi ketika angka NFP turun di bawah 100.000 pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut mereka, angka NFP yang baru dan direvisi tidak terlalu dramatis. Angka NFP aktual pada bulan-bulan sebelumnya hanya direvisi sedikit lebih rendah, sementara angka bulan Maret malah direvisi lebih tinggi, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja AS.
Satria yakin bahwa AS tidak akan mengalami resesi karena inflasi belum benar-benar turun. Dia percaya bahwa AS akan memompa lebih banyak uang dan merangsang ekonomi menjelang pemilihan umum November. Menurutnya, aksi jual baru-baru ini mungkin berasal dari strategi carry trade yen, bukan resesi AS.
Sebagai informasi, carry trade adalah strategi perdagangan populer di mana investor meminjam dari negara dengan suku bunga rendah dan mata uang yang lebih lemah untuk diinvestasikan kembali dalam aset negara lain dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Strategi ini telah menjadi salah satu sumber arus kas terbesar di pasar mata uang global.
Dengan demikian, Bahana Sekuritas meyakini bahwa AS tidak akan mengalami resesi dalam waktu dekat. Meskipun ada ketegangan di pasar, Satria dan timnya tetap optimis bahwa ekonomi AS akan bertahan dan terus tumbuh.