Forum Bisnis Indonesia–Brasil Sukses Hasilkan Kerja Sama Mencapai USD 2,65 Miliar
Forum Bisnis Indonesia-Brasil (FBIB) baru saja sukses mencetak prestasi besar dengan menghasilkan lima Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Brasil. Nilai total investasi yang terjalin dari MoU ini mencapai USD 2,65 miliar.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di tengah-tengah perhelatan KTT G20 yang digelar di Istana Copacabana, Rio de Janeiro, pada Minggu (17/11) waktu setempat. Beberapa tokoh penting hadir dalam acara ini, di antaranya Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta tokoh-tokoh lainnya seperti Hashim S. Djojohadikusumo dan Anindya Bakrie.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menekankan betapa pentingnya menjalin kemitraan strategis antara Indonesia dan Brasil, apalagi kedua negara memiliki sumber daya alam yang melimpah dan biodiversitas yang kaya. Menurutnya, ini memberikan banyak peluang untuk bekerja sama, terutama di sektor energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, serta pengurangan emisi karbon. “Kolaborasi ini bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga mendukung agenda pembangunan global,” kata Presiden Prabowo.
MoU yang ditandatangani mencakup sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, pertanian, teknologi, dan perdagangan. Ini semua menunjukkan komitmen kedua negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Hashim S. Djojohadikusumo juga memberikan pandangannya tentang pentingnya kerja sama ini. “Indonesia terbuka untuk bisnis, dan hari ini kita memulai babak baru dalam kolaborasi strategis Indonesia-Brasil,” ujarnya. Di sisi lain, Hashim juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera bergabung dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), yang semakin memperkuat posisi global dalam kemitraan Selatan-Selatan.
Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia, menambahkan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam transformasi global, terutama di sektor biofuel dan agribisnis.
Acara ini juga menggelar sesi CEO Dialogue yang menghadirkan para eksekutif dari kedua negara untuk membahas peluang investasi dan inovasi. Managing Director Royal Golden Eagle (RGE), Anderson Tanoto, berbagi pengalaman soal sektor biofuel di Brasil, sementara Yanuar Samron dari FKS Group membahas potensi adopsi teknologi perkebunan tebu Brasil di Indonesia.
Data perdagangan menunjukkan adanya potensi besar dalam hubungan bilateral Indonesia-Brasil. Pada 2022, Indonesia mengekspor produk senilai USD 1,91 miliar ke Brasil, dengan komoditas utama seperti sawit, minyak kelapa, dan karet. Sementara itu, Brasil tercatat mengekspor produk senilai USD 359 juta ke Indonesia pada 2024, yang memberikan surplus perdagangan sebesar USD 169 juta untuk Brasil.
Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, menegaskan bahwa FBIB adalah contoh nyata dari keberhasilan kemitraan internasional. “Diskusi hari ini menunjukkan bahwa aliansi strategis ini bisa memberikan solusi nyata dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan transisi energi,” katanya.