Indonesia Ingin Memperkuat Hilirisasi dengan Pabrik Baterai Lithium 500 MWh

Pemerintah Indonesia terus berusaha mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai Lithium, dengan fokus pada hilirisasi industri. Ini jadi peluang besar bagi pelaku industri dalam negeri, seperti PT Insera Sena, produsen sepeda Polygon, untuk berkembang lebih jauh.

Langkah terbaru mereka adalah meluaskan bisnis ke industri baterai pack Lithium, yang sejalan dengan visi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan. Ini juga seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk memenuhi permintaan sepeda listrik (e-bike), terutama untuk pasar ekspor ke Amerika, Eropa, dan Australia.

PT Insera Sena kini bekerja sama dengan Greenway Technology Co Ltd, pemasok baterai e-bike mereka, untuk mengembangkan manufaktur baterai pack Lithium lewat PT Greenway Energy Indonesia. Selain mendukung hilirisasi, pabrik ini juga membuka peluang besar untuk kolaborasi lokal dalam pengembangan energi baru terbarukan. Ini juga dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai produsen baterai Lithium yang kompetitif.

Ke depannya, PT Greenway Indonesia akan menyediakan baterai untuk e-bike, kendaraan listrik roda dua dan tiga, penyimpanan energi, serta perangkat elektronik konsumen lainnya. Mereka optimis bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Pada 22 November 2024, PT Greenway Energy Indonesia akan mulai beroperasi di Sidoarjo dengan kapasitas produksi 500 MWh per tahun, yang nantinya akan berkembang pesat.

Mulyono, direktur PT Insera Sena, mengatakan, “Untuk tahap pertama, pabrik ini masih punya kapasitas produksi 500 MWh per tahun. Tapi seiring dengan pertumbuhan bisnis, kapasitas produksi ini bisa ditingkatkan menjadi 2-3 kali lipat untuk memenuhi permintaan pasar.”

Dengan berdirinya Greenway, PT Insera Sena menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam energi baru terbarukan sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Mereka berencana mengembangkan riset dan produk berstandar internasional dan dalam lima tahun ke depan, berharap bisa memproduksi baterai sel Lithium sendiri di Indonesia.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *