Rencana Uji Coba B40 Lemigas: Tahun Ini atau Tidak Sama Sekali?

LEMIGAS Kementerian ESDM optimis dengan uji coba penggunaan campuran bahan bakar nabati jenis minyak sawit dan minyak solar dengan porsi 40 persen atau B40 yang akan selesai pada tahun 2024. “Proses uji coba berjalan lancar dan sukses hingga saat ini,” kata Kepala LEMIGAS Kementerian ESDM, Mustafid Gunawan, di Jakarta. LEMIGAS bertanggung jawab atas uji coba penggunaan B40 untuk mesin diesel pada sektor nonotomotif, bekerja sama dengan Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM serta dukungan dari para pemangku kepentingan melalui BPDPKS.

Uji coba dilakukan pada sektor alat dan mesin pertanian, alat berat pertambangan, kereta api, pembangkit listrik, dan angkutan laut. Mustafid menjelaskan bahwa uji coba di kereta api meliputi berbagai aspek seperti konsumsi bahan bakar, kualitas bahan bakar, performa mesin genset dan lokomotif, kompatibilitas material, filter rig test, serta instruksi teknis penggunaan B40.

Pada hari Senin di Lempuyangan, Yogyakarta, kegiatan uji coba penggunaan B40 di kereta api telah dilaksanakan. Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, turut serta dalam pengisian bahan bakar B40 tersebut. Tujuan utama dari uji coba ini adalah memberikan rekomendasi teknis penggunaan bahan bakar B40 pada mesin diesel serta mengetahui respons dari pengguna terhadap B40.

Eniya mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam proses uji coba ini, termasuk Kementerian ESDM, BPDPKS, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero) dan subholdingnya, APROBI, serta perwakilan dari perusahaan atau instansi yang terlibat dalam uji coba penggunaan B40. Dia menambahkan bahwa seremoni kegiatan uji coba B40 di sektor kereta api menandai dimulainya uji coba ini.

Kegiatan uji coba penggunaan B40 di sektor nonotomotif diharapkan selesai pada Desember 2024 untuk mendapatkan rekomendasi implementasi kebijakan B40 sebagai bahan bakar mesin diesel di sektor nonotomotif. “Kami berharap semua uji coba selesai pada Desember ini agar penggunaan B40 secara penuh dapat dilakukan pada tahun 2025,” ujar Eniya.

Pemanfaatan biodiesel dimulai sejak 2016 dengan pencampuran B20, kemudian ditingkatkan menjadi B30, B35, dan sekarang menuju B40. Presiden Joko Widodo telah menyatakan harapannya agar pemanfaatan biodiesel terus berkembang hingga mencapai B40 dan seterusnya. Sebelum implementasi B40 dilakukan, diperlukan data teknis yang komprehensif.

Data teknis penggunaan B40 telah ada melalui uji jalan pada tahun 2022. Sedangkan uji coba penggunaan B40 untuk mesin diesel pada sektor nonotomotif masih berlangsung. Untuk melakukan uji coba ini, LEMIGAS telah membangun fasilitas pencampuran bahan bakar dan pengisian bahan bakar di beberapa lokasi di Indonesia.

Executive Vice President of Logistic PT KAI (Persero), Suryawan Putra Hiya, menjelaskan bahwa KAI telah menggunakan 300 juta liter bahan bakar B35 tanpa masalah dalam performa mesin kereta api. Dia yakin bahwa transisi dari B35 ke B40 akan berjalan lancar karena spesifikasi kedua jenis bahan bakar tersebut hampir sama.

KAI sangat mendukung kebijakan pemerintah dalam penggunaan bahan bakar B40 untuk angkutan kereta api, sejalan dengan tujuan KAI untuk memberikan layanan transportasi yang ramah lingkungan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *