Menperin Panggil Apple, Bahas Rencana Bangun Pabrik di Indonesia
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dengan cepat mengundang Apple untuk datang ke Indonesia guna membahas rencana investasi perusahaan pembuat iPhone tersebut. Agus menjelaskan bahwa dia belum menyetujui proposal investasi Apple senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun untuk periode 2024-2026 karena menurutnya nilai tersebut belum memenuhi azas keadilan.
“Dalam proses negosiasi, kami telah menghitung angka yang adil selama 3 jam. Sekarang, Pak Dirjen Ilmate [Setia Diarta] akan mengirim email kepada pihak Apple untuk datang ke Indonesia dan melakukan pembahasan bersama,” kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin (25/11/2024).
Agus mengklaim bahwa dia telah memiliki angka investasi ideal yang seharusnya dilakukan oleh Apple di Indonesia, namun dia belum dapat mengungkapkannya karena akan dinegosiasikan terlebih dahulu dengan Apple.
Selain itu, dalam negosiasi nantinya juga akan dibahas mengenai proposal investasi Apple sebelumnya senilai US$10 juta atau sekitar Rp1,58 miliar untuk periode 2020-2023 yang belum terealisasi. Agus berjanji akan meminta Apple untuk melunasi ‘utang’ investasi dari proposal sebelumnya.
Investasi Apple di Indonesia masih menjadi perbincangan hangat karena hal ini berdampak pada belum diizinkannya penjualan iPhone 16 Series di Tanah Air. Kemenperin berharap agar Apple dapat berinvestasi sesuai dengan azas keadilan untuk memenuhi aturan TKDN sebagai syarat perusahaan tersebut untuk menjual produknya di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 29/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet. Dalam regulasi tersebut, disebutkan bahwa penghitungan TKDN bisa dilakukan melalui tiga skema, termasuk membangun pabrik di dalam negeri.
Apple sendiri telah memilih skema pengembangan inovasi dengan membangun Apple Academy. Perusahaan ini sudah memiliki tiga Apple Academy di BSD Tangerang, Batam, dan Surabaya. Agus mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan Apple, pihaknya akan mendorong perusahaan tersebut untuk memilih skema pertama, yaitu membangun pabrik di Indonesia.
“Saya yakin Apple memiliki minat besar untuk memulai bisnisnya di Indonesia. Dalam negosiasi nanti, kami akan memberikan tekanan kepada Apple untuk menggunakan skema pembangunan pabrik,” jelas Agus.
Menurut Agus, membangun pabrik di Indonesia juga akan memberikan keuntungan bagi Apple karena perusahaan tersebut tidak perlu lagi mengajukan proposal investasi setiap tiga tahun sekali. Semoga negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Apple dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.