Airnav Indonesia dan AS Berkolaborasi untuk Kembangkan Sistem Navigasi Penerbangan

Airnav Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FAA, untuk memperkuat kerjasama bilateral di bidang navigasi penerbangan antara kedua negara. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Airnav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti, dan Direktur Operasional FAA Air Traffic Organization, Timothy Arel, di Bangkok, Thailand, dalam acara ICAO Thirty-Fifth Meeting of the Asia/Pacific Air Navigation Planning and Implementation Regional Group (APANPIRG/35).

“Kami menandatangani nota kesepahaman ini dengan tujuan untuk memperkuat kerjasama bilateral di bidang navigasi penerbangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Fokus utamanya adalah pengembangan teknologi dan peningkatan keselamatan penerbangan,” ujar Polana dalam keterangan pers pada Rabu (28/11/2024).

Kerjasama antara kedua negara mencakup beberapa topik strategis, seperti pengembangan infrastruktur Communication, Navigation and Surveillance (CNS), otomatisasi, desain dan pengembangan ruang udara, serta prosedur pengembangan metode pengolahan data penerbangan. Selain itu, juga melibatkan perencanaan kelancaran lalu lintas penerbangan (ATFM), operasional penerbangan tanpa awak termasuk drone, dan beberapa kerjasama lainnya.

Kerjasama ini sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN untuk menciptakan masa depan navigasi penerbangan yang lebih aman dan berkelanjutan. “Kerjasama ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memperkuat hubungan Indonesia dan AS di bidang navigasi penerbangan. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, kita dapat bersama-sama mendorong pengembangan teknologi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik di ruang udara Indonesia serta Kawasan Asia Pasifik,” tambah Polana.

Pada arus mudik Lebaran 2024, Airnav Indonesia berhasil melayani lebih dari 36 ribu penerbangan, baik penerbangan reguler maupun pesawat kargo. “Alhamdulillah, hingga saat ini, AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan, termasuk penerbangan reguler, ekstra, militer, kargo, charter, positioning, dan repatriasi,” ungkap Polana.

Puncak arus mudik angkutan udara tahun 2024 terjadi pada Jumat, 5 April 2024, dengan jumlah sebanyak 4.819 penerbangan, mengalami kenaikan 13 persen dibandingkan dengan Lebaran 2023. Di Bandara Soekarno – Hatta sendiri, puncak arus mudik terjadi pada Sabtu, 6 April 2024, dengan kantor cabang JATSC melayani lebih dari 1.200 penerbangan.

Layanan navigasi penerbangan di atas Kepulauan Riau dan Natuna, yang telah dialihkan dari Singapura kepada Indonesia melalui AirNav Indonesia sejak 21 Maret 2024 pukul 00.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB. “Pada tanggal 11 April kemarin, kami memantau laporan posko mengenai beberapa laporan abu vulkanik, termasuk dari Gunung Ibu, Gunung Lewotobi, Gunung Semeru, dan lainnya. Namun, alhamdulillah, semuanya masih dalam kondisi terkendali dan tidak ada rute atau bandara yang terdampak,” lanjut Polana.

Kerja sama ini merupakan langkah positif dalam memajukan industri penerbangan Indonesia dan mewujudkan keselamatan penerbangan yang lebih baik. Semoga kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua negara. Terima kasih.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *